Liffi Wongso Gelar Mimpi di Dalam Mimpi di Artotel Artspace Jakarta

Oleh: Titien Natalia

Liffi Wongso adalah seniman muda Jakarta yang memulai kariernya dengan menggambarkan mimpinya. Ia mengekspresikan visinya dengan figur-figur perempuan bak peri di alam sekitar. Dengan palet warna yang semarak, gayanya dipengaruhi oleh ilustrasi buku anak-anak, ilustrasi kontemporer dan manga.

Kali ini, ia menggelar pameran tunggal keduanya di Artotel Artspace Wahid Hasyim, Jakarta, bertajuk ‘Mimpi di dalam Mimpi’. Belasan karya seninya bisa dinikmati untuk umum sampai 5 April 2020.

Pada pembukaaan pameran, Kamis, 13 Februari 2020, Liffi mengaku selalu menyimpan catatan kecil di samping ranjangnya. Setiap kali bermimpi, ia langsung menulisnya setelah bangun. Mimpi menjadi media ia berjumpa dengan penjaga-penjaga dalam mimpi-mimpi malamnya, dan kali ini ia berkenalan dengan setiap peri dan hikayat yang dibawa mereka.

Seniman yang baru saja mendapatkan penghargaan Runner Up of Merchandise Design oleh Museum Textile Indonesia pada Desember 2018 ini mengaku kurang dapat berinteraksi atau mengekspresikan dirinya. Lewat mimpi ia menemukan ide untuk menyalurkan ekspresinya. Karena itu hasil karya Liffi banyak menggambarkan figur ‘peri’ yang merupakan penjaga bunga tidur dan dijadikan inspirasi dalam berkarya.

Liffi membawa pengunjung melihat masa depan lewat karya dua dimensi, karya papercut dan mural pada dinding ruang pamer. Perempuan berusia 22 tahun ini menghadirkan dunianya untuk membawa audiens ikut bermimpi, “Kalau di pameran solo pertamaku itu tentang mimpi burukku semua. Di sini juga ada beberapa. Tapi sekarang gimana caranya aku bisa berdamai dengan mimpi aku,” tuturnya saat jumpa pers.

Windi Salomo, Art Director Artotel Group mengatakan ini adalah kerja sama kedua bersama Atreyu Moniaga Project, sebuah wadah bagi para seniman muda Indonesia. Menurut Windi, karya seni Liffi Wongso sangat menarik, warna-warna yang digunakan hangat dan karyanya sangat imajinatif. “Ceritanya yang sangat personal pasti relate dengan siapapun yang melihat karya-karya ini,” ujar Windi.

Berita Budaya