Lantun Swara #2 Merayakan Jeda bersama Phoneme

Oleh: Titien Natalia - 0 19 Facebook - Twitter - Pinterest - WhatsApp

Phoneme mengaku diri mereka sebagai kelompok musik folk sederhana dari kota bersuhu rendah, Malang. Phoneme beranggotakan lima orang yaitu Jendra (Pianist), Ramy (Female Vocal), Nasrul (Male Vocal), Lion (Rythm Guitar), dan Rozzy (Lead Guitar). Bersama mereka bertemu untuk saling melengkapi satu sama lain dan berkarya. Yang membuat Phoneme unik adalah bagaimana mereka memadukan musik folk dengan sentuhan tradisi Jawa yang nampak pada lantunan khas berbahasa Jawa di setiap karya mereka.

Beberapa waktu kemarin, Phoneme baru saja merilis EP perdana bertajuk Melaya setelah sebelumnya merilissingleberjudul Amerta. Melaya yang berarti berkelana merupakan cara Phoneme untuk membagikan sudut pandang dalam melihat dan mengalami banyak bentuk budaya di kehidupan sehari-hari. Melaya dibuka dengan Sunya Reda, sebuah ajakan untuk berhenti sejenak dari hiruk pikuk kegiatan sehari-hari dan memaknainya. Dua nomor lain dalam EP ini berjudul Pa’e dan Narah. Pa’e bercerita bagaimana perasaan anak ke seorang ayah dalam relasi sehari-hari yang begitu dekat, unik, namun rumit. Sedangkan pada Narah mereka bercerita bagaimana kata ‘terserah’ yang sering sekali hadir dalam percakapan harian berujung membuang-buang waktu.

26 Januari 2020, Forum Musik Tembi (Fombi) mengajak Phoneme berkunjung ke Yogyakarta untuk merayakan akhir pekan bersama dalam program Lantun Swara #2 di Museum Tembi Rumah Budaya pada pukul 19.00. Lantun Swara merupakan salah satu program bulanan Fombi di mana kami mengundang musisi untuk merespon ruang yang ada di Tembi Rumah Budaya melalui ragam pertunjukan musik yang intim dan hangat. Pada kunjungan kali ini, Phoneme mengajak kalian semua untuk untuk sejenak ‘melipir’ dari hiruk pikuk keseharian ntuk sekadar menghela nafas lalu memaknainya kembali. Jadi, mari sejenak merayakan jeda bersama di akhir pekan ini.

Konten Terkait: Balkonjazz Festival 2019 Mengangkat Musik dan Potensi Lokal