Makan yuk ..!

Kebab Turki

Kebab Turki

Di tepi jalan-jalan di Yogya, sekarang mudah ditemukan warung yang menyajikan makanan yang dikenal dari Timur Tengah. Kebab, demikianlah nama makanan itu, dan menujuk negara dimana makanan itu menjadi jenis makanan khas, maka disebutlah Turki. Oleh karena itu, akhirnya dikenal sebagai Kebab Turki. Orang seolah sudah tahu, bahwa kebab Turki bukan menu khas dari Indonesia.

Penjual kebab di tepi jalan, dan biasanya mengambil lokasi di depan mini market, menggunakan kereta dorong yang dicat warna-warni. Namun, kereta dorongnya berbeda dengan kereta dorong bakso. Karena menggunakan kereta dorong, penjual kebab bisa ‘memindahkan’ warung keretanya kemana saja, atau setidaknya dibawa pulang ketika dagangan sudah habis, atau malam sudah merayap tinggi. Kebanyakan, penjual kebab Turki merupakan waralaba, atau setidaknya bahannya sudah ‘disetori’ sehingga penjual tinggal meracik.

Salah satu penjual kebab Turki, waralaba Baba Rafi, mengambil tempat di halaman mini market di jalan Wates Km 3,5, atau tak jauh dari lampu merah ring road Gamping. Karena letaknya di tepi jalan, sehingga orang mudah sekali mengaksesnya. ‘Kuliner Tembi’ beberapa hari yang lalu mencoba mampir di warung kebab Turki ini. Memesan 3 potong kebab. Tiga lembar bahan yang terbuat dari tepung, disiapkan di piring warna hijau. Pada lembaran diisi sayuran, kobis, sawi dan sayuran lainnya. Diatas sayuran ditaburi daging sapi yang sudah diiris-iris kecil, setelah itu lembaran tepung digulung untuk menutupi sayuran dan daging, dan dilengkapi dengan saus atau mayones. Setelah itu baru dipanasi atau digoreng, tetapi cara menggorengnya berbeda dengan, ketika ibu2 menggoreng di rumahnya sendiri.

Kebab Turki

Satu potong kebab dalam bentuk gulungan seharga Rp 11.000. Jenis masakan cepat saji ini seperti memberi pilihan lain dari masa cepat saji lainnya, misalnya burger atau pizza. Ketiga menu tersebut mudah sekali ditemukan di Yogya dan di dalam mall atau di depan mini market, biasanya warung makanan cepat saji itu bisa dikunjungi.

Tapi, apakah kebab Turki seperti aslinya?

Itulah soalnya. Ada yang mengatakan, sudah dimodifikasi. Sebab kebab Turki asli bahan yang dipakai untuk menggulung sayuran berasal dari daging sapi yang ditumbuk halus. Pada kebab Turki di Yogya ini, bahannya dari tepung. Jadi, berupa roti tipis yang didalamnya berisi sayuran dan daging, tak beda jauh dengan burger sebenarnya. Hanya pada burger. Memang roti dalam arti sesungguhnya yang dipakai untuk ‘membungkus’ sayuran dan daging.

Yang menarik dari kebab Turki, setidaknya melihat penjualnya, kebanyakan anak-anak muda, bahkan masih belia. Kebab Turki di jalan Wates, dimana ‘Kuliner Tembi’ mampir, penjualnya seorang pria muda, dan wajahnya masih sangat muda, Sepertinya sudah terampil mengolah kebab. Mengenakan kaos warna hijau, rambutnya pendek, penjual kebab ini seperti tampil trendi.

‘Roti kebabnya buat sendiri?’ tanya kuliner Tembi

‘Tidak. Ada yang nyetori’ jawabnya

Kebab Turki

Menggigit kebab Turki dan mengunyahnya, sekaligus menikmati tiga rasa, sayuran, roti dan daging, ditambah rasa pedas saus. Cara makannya, selain bisa dimakan utuh dan digigit sedikit demi sedikit, namun ada juga yang memotongnya menjadi tiga bagian. Jadi, satu kebab Turki bisa untuk tiga orang.

Di Yogya ada bermacam jenis makanan cepat saji, Kebab Turki salah satunya yang, rasanya, datang belakangan.

Makan yuk ..!

Ons Untoro