Makan yuk ..!

Mie Klunthung Surabaya

Mie Klunthung Surabaya

Di Yogya dikenal ada bakmi Surabaya. Ada yang menggunakan gerobak dorong dan menemui pelanggannya masuk kampung ke luar kampung. Namun ada yang sudah menetap, di suatu tempat, misalnya di Demangan, dan pelanggannya tinggal mengunjungi warungnya.

Di Surabaya ada warung bakmi yang dikenal dengan nama ‘Mie Klunthung’. Menu bakminya sama saja dengan bakmi umumnya, dan tentu hanya berbeda pada variasinya. Bakmi kuning, kelihatan mantap disantap. Campuran dari bakmi, selain ada suwiran daging ayam, ada telor dadar dan ditambah mentimun, laiknya umumnya bakmi.

Mengapa bakmi klunthung?

Katanya, sebelum memiliki tempat yang menetap seperti sekarang, penjual bakmi ini dulunya menggunakan gerobak dorong sebagaimana umumnya penjual bakmi. Hanya saja, cara untuk ‘mengenalkan’ pada calon pembeli, klunthung yang biasanya untuk gerobak sapi dipasang di gerobak bakmi, sehingga bunyi klunthung dikenali sebagai penjual bakmi. Maka, akhirnya dikenal dengan mie klunthung.

Sampai sekarang, meski sudah tidak lagi keliling dan sudah menetap di wilayah Pucanganom, Surabaya, warung bakminya dikenal dengan nama ‘bakmi klunthung’. Pada gerobang bakminyapun ada tulisan ‘Mie Klunthung’.

Mie Klunthung Surabaya

Pilihan bakminya pun sama dengan umumnya warung bakmi, ialah bakmi kuah, bakmi goreng, atau bakmi nyemek. Ketika ‘Kuliner Tembi’ kebetulan di Surabaya, Sabtu (14/6) Juni lalu, menyempatkan diri mampir ke warung bakmi klunthung ini. Kata seorang teman, yang tinggal di Surabaya seringkali dia makan bakmi klunthung ini dan bakminya enak. Apalagi, demikian teman tadi bercerita, kalau kita pesan mie nyemek, bukan mie kuah. Rasa panas kuah dan bakminya, membuat tubuh terasa hangat.

Kalau kita pesan bakmi di Yogya, goreng, kuah atau nyemek, telurnya dimasak bareng dengan bakminya, sehingga telurnya menyatu. Namun, pada bakmi klunthung, telornya disendirikan dan digroeng, sehingga pada mie klunthung’ ada telor gorengnya, dan mie yang digunakan jenis mie basah.

Mie disajikan dengan piring. Satu porsi mie klunthung bisa melegakan dan membuat kenyang. Porsinya cukup, tidak terlalu banyak. Mie yang dimasak jenis mie basah. Rasa mie klunthung, ‘mak nyes’ lidah seolah diajak bergoyang. Kuah yang panas menambah rasa menjadi tambah ‘nyes’. Rasa gurihnya kuat, sehingga seperti segera ingin menghabiskannya.

Mie klunthung kelihatan laris, ada saja yang membeli dan dibawa pulang. Jadi, meski yang makan di warung mie klunthung sedikit, karena banyak yang membeli untuk dibawa pulang, setidaknya ketika ‘kuliner Tembi’ sedang menikmati mie klundthung ada beberapa orang yang pesan beberapa bungkus untuk dibawa pulang.

Karena ruang makannya kecil dan berdekatan dengan warung-warung lainnya, tentu saja menikmati mie klunthung tidak bisa lama-lama, selalu perlu saling bergantian dengan pembeli lainnya. Karena itu, dalam waktu relatif tidak terlalu lama, akan bergantian pembeli menempati meja dan kursi.

Mie Klunthung Surabaya

Dalam kata lain, menuju warung mie klunthung memang hendak menikmati mie, bukan berlama-lama duduk. Satu kursi panjang dari kayu bisa ditempati 4-5 orang, namun tersedia pula kursi, yang hanya bisa digunakan sendirian. Bagi orang yang tidak tinggal di Surabaya, tapi hanya sekedar mampir di warung mie klunthung, setidaknya seperti ‘kuliner Tembi’, bisa memiliki rasa kangen pada mie kluntung.

Maka, jika kebetulan sedang ke Surabaya, sempatkan menikmati mie klunthung.

Makan yuk ..!

Ons Untoro