Djogdja Tempo Doeloe

Londo Ireng di Hindia Belanda

Londo Ireng di Hindia BelandaDalam sistem ketentaraan Belanda terdapat kesatuan-kesatuan tentara yang berasal tidak dari Belanda (Eropa), namun dari daerah-daerah jajahannya. Salah satu kesatuan tentara milik Belanda yang cukup populer di Hindia Belanda (Nusantara) adalah kesatuan tentara dari Ambon, Bali, dan Jawa. Selain itu kesatuan tentara (bayaran) lainnya direkrut Belanda dari benua hitam, Afrika. Berikut ini contoh gambar tentang prajurit Afrika yang direkrut Belanda dan diterjunkan untuk mengemban tugas-tugas di Hindia Belanda.

Kurangnya tenaga untuk tentara di pihak Belanda menyebabkan Belanda mendayagunakan pribumi dan tenaga dari tanah jajahan lainnya untuk kepentingan mereka. Salah satu sasaran perekrutan yang dilakukan Belanda adalah wilayah Kerajaan Ashanti di Afrika Barat. Belanda meras beruntung mendapatkan tenaga untuk tentara bayaran dari wilayah ini karena tenaga yang mereka rekrut dari Afrika dikenal cukup kuat hidup di wilayah tropis, mereka juag dikenal pemberani, kuat, terampil berperang, tidak banyak menuntut, penggembira, patuh, dan setia. Tentara-tentara dari Afrika ini di Jawa dikenal dengan sebutan LONDO IRENG.

Di Jawa sendiri ada satu wilayah yang pernah ditinggali kesatuan tentara Londo Ireng dalam jangka waktu relatif lama, yakni di Purworejo. Mereka ini dulunya dilibatkan dalam berbagai perang yang terjadi di Hindia Belanda. Londo-londo Ireng bagi para pribumi Hindia Belanda cukup disegani. Bahkan petarung-petarung Aceh yang dikenal gigih dan ulet pun cukup takut juga terhadap mereka.

Belanda (seperti juga kaum kolonialis lain) cukup jeli menggunakan tenaga bayaran yang diambilkan dari wilayah yang jauh sehingga ketika mereka ditempatkan di wilayah operasi yang tidak mereka kenal, mereka akan setia kepada perekrutnya. Setia kepada kesatuannya yang dalam hal ini sering berfungsi sebagai pengganti keluarganya. Wilayah yang asing membuat mereka hanya bersetia kepada sesama warga bangsanya atau orang yang membayarnya. Mereka juga dapat dupastikan hampir selalu berjarak dengan orang pribumi.

Foto atau gambar ini menunjukkan contoh profil dari Londo Ireng yang pernah bertugas di Hindia Belanda. Profilnya yang tinggi besar dan hitam menjadikan mereka menjadi semacam momok yang cukup ditakuti. Belanda memang piawai menciptakanm londo-londo baru. Entah Londo Irang, Londo Ambon, Londo Bali, maupun Londo Jawa itu sendiri.

a.sartono

Sumber : van Kessel, Inneke, 2011, Serdadu Afrika di Hindia Belanda 1831-1945, Jakarta: Komunitas Bambu.