Situs-Situs

TIGA RAYUNG DIMAKAMKAN DI SISI SELATAN TERMINAL JOMBOR

TIGA RAYUNG DIMAKAMKAN DI SISI SELATAN TERMINAL JOMBOR

Keletakan

Makam Tiga Rayung, yakni Rayung Kusuma, Rayung Sekti, dan Rayung Ambara terletak di sisi selatan Terminal Jombor, Sleman, Yogyakarta. Lokasi ini dapat dijangkau melalui Jalan Magelang maupun Ring Road Utara Yogyakarta. Lokasi makam ini berada di sisi barat Jalan Magelang dan di sisi selatan Ring Road Utara atau di pojokan Perempatan Jombor.

TIGA RAYUNG DIMAKAMKAN DI SISI SELATAN TERMINAL JOMBOR

Kondisi Fisik

Makam Ketiga Rayung ini menempati petak tanah seluas kurang lebih 7 m x 8 m. Letak batu nisan ada di bawah pohon beringin yang cukup besar yang tumbuh di makam tersebut. Kompleks makam ketiganya telah diberi pengaman berupa tembok keliling yang sekaligus berfungsi sebagai pagar. Tinggi tembok keliling tersebut sekitar 60 Cm. Pintu masuk kompleks makam ini terletak di sisi barat-selatan.

TIGA RAYUNG DIMAKAMKAN DI SISI SELATAN TERMINAL JOMBOR

Rayung Kusuma dan Rayung Sekti dimakamkan dalam satu nisan tunggal. Mereka adalah suami istri. Sedangkan makam Rayung Ambara tidak diberi batu nisan. Alasannya adalah karena semasa hidupnya konon ia telah berpesan agar jika meninggal kelak kuburnya tidak usah diberi batu nisan.

Nisan Rayung Kusuma yang juga menjadi nisan Rayung sekti memiliki ukuran panjang sekitar 165 Cm, lebar 60 Cm, dan tinggi hingga kepala jirat sekitar 65 Cm. Nisan terbuat dari batu andesit.

TIGA RAYUNG DIMAKAMKAN DI SISI SELATAN TERMINAL JOMBOR

Latar Belakang

Menurut sumber setempat ketiga tokoh yang menggunakan nama Rayung sebagai nama depannya itu berasal dari sebuah kerajaan di Jawa. Satu versi mengatakan bahwa mereka berasal dari wilayah Mataram. Versi lain menyatakan bahwa mereka berasal dari Majapahit.

TIGA RAYUNG DIMAKAMKAN DI SISI SELATAN TERMINAL JOMBOR

Mereka bertiga mengembara sambel �mbarang� �ngamen�. Rayung Kusuma dan Rayung Ambara sebagai pengiring sementara Rayung Sekti sebagai pelantun tembang (sinden) sekaligus penari. Dalam pengembaraan itu mereka sampai di sebuah mata air yang mucul di bawah pohon beringin. Ketiganya kemudian beristirahat di tempat tersebut.

Angin semilir, kemericik air, hawa yang sejuk dan suasana teduh di tempat itu membuat ketiga kerasaan. Akhirnya salah satu dari mereka menyatakan akan tidur di tempat tersebut. Ternyata yang tidur bukan hanya salah satu dari ketiganya, namun semuanya. Anehnya tidur mereka tidak hanya tidur dalam pengertian biasa, tetapi tidur untuk selama-lamanya. Ketiganya meninggal bersama di bawah pohon beringin di dekat mata air tersebut.

TIGA RAYUNG DIMAKAMKAN DI SISI SELATAN TERMINAL JOMBOR

a.sartono