Kuliner
MIE PELANGI DARI 'MIE PASAR BARU JOGJA'
Kapan
mendengar nama mie pasar baru, ingatannya langsung pada kota
Jakarta. Barangkali, orang Jakarta sudah akrab dengan kalimat ‘mie
pasar baru’. Meski mie pasar baru cabang dari Jakarta, dan kita bisa
menikmatinya di Yogyakarta. Lokasinya di jalan AM. Sangaji No. 85,
Yogyakarta. Persisnya perempatan Tugu ke utara kira-kira 800 meter.
Ada bermacam jenis mie yang
disediakan di ‘Mie Pasar Baru’ ini. Yang menarik, ada jenis mie yang
diberi nama ‘mie pelangi’. Mungkin warna mienya menyerupai pelangi,
sehingga dinamakan mie pelangi. Meski mienya berwarna, tetapi tidak
menggunakan zat pewarna, karena mie pelangi dibuat dari wortel dan
sawi hijau. Oleh karena itu, mie pelangi disebut juga sebagai mie
sehat.
Warna mie pelangi memiliki
daya tarik tersendiri, apalagi mienya terbuat dari sayuran, sehingga
mempunyai rasa yang berbeda dibanding jenis mie pada umumnya.
Melihat warna mienya, berikut kelengkapan dari mie pelangi, orang
akan mudah sekali ‘tergiur’ untuk segera menyantapnya, atau sudah
membayangkan rasa lezatnya. Pada mie pelangi, selain ada daging ayam
sebagaimana umumnya mie, terdapat juga sepotong telor. Selain itu,
ada dua butir bakso bersama kuahnya. Jadi, menikmati mie pelangi
bisa sekaligus dengan kuahnya, yang dipisahkan dari mienya.
Bagi
yang terbiasa dengan mie Jawa, atau jenis mie lainnya yang terbuat
dari gandum tanpa campuran sayuran, kiranya akan mendapatkan
alternatif lain ketika menikmati mie pelangi. Setidaknya, dengan mie
pelangi, imajinasi segar dan sehat akan menambah rasa lezat. Apalagi,
melihat sajian mie yang tidak terlalu kelihatan minyaknya, membuat
kita tidak sabar untuk segera menyantapnya.
Untuk melengkapi mie pelangi,
tersedia beragam jenis minuman juice. Tinggal pilih, juice apa yang
disukai. ‘Kuliner Tembi’ yang kebetulan mampir di ‘Mie Pasar Baru’,
selain memesan mie pelangi, memilih juice sirsak. Kedua jenis menu:
mie pelangi dan juice sirsak, menghadirkan rasa segar dan imajinasi
akan kesehatan.
Kita sering mendapatkan mie
Jawa buka pada sore hari. Atau mie model masakan China, yang siang
hari biasanya sudah mulai buka. Pada ‘Mie Pasar Baru’, pukul 06.30
pagi sudah mulai buka. Ini artinya, untuk persiapan makan pagi, atau
kalau orang Yogya menyebutnya sarapan, mie pasar baru sudah bisa
menyiapkan. Malam hari, pada pukul 22.00, ‘Mie Pasar Baru’ sudah
tutup.
Selain bisa dinikmati dengan
berkunjung ke warungnya, ‘Mie Pasar Baru’ juga menyediakan jasa
pesan, atau yang sering disebut ‘delivery’. Tinggal pencet nomor
telpon yang tertera, pesanan segera diantar, tanpa biaya antar.
Kalau jarak tempuhya cukup jauh, pesanan minimal Rp 150.000 bisa
dilayani.
Di Yogya memang ada bermacam
jenis mie yang menyertakan identitas daerah atau kota dimana mie
tersebut berasal. ‘Mie Pasar Baru’, anggap saja melengkapi jenis
pilihan menu mie yang ada di Yogya.
Ons Untoro |