Kuliner
BIHUN NYEMEK DAN KOPI HITAM BANYUMAS(AN)
Bakmi
goreng atau bakmi godog (kuah), adalah istilah yang dikenal di
Yogya. Semua warung bakmi yang ada di Yogya, di tengah kota maupun
di sudut dusun, selalu menyediakan dua jenis pilihan menu bakmi
tersebut. Pilihannya, selain bakmi, ada bihun, atau sering ditunjuk
warnanya, bakmi kuning dan bakmi putih. Bihun adalah bakmi putih
itu.
Ini ada satu warung bakmi,
yang baru buka 1 tahun lalu dan merupakan cabang dari bakmi
Banyumas, yang konon disana dikenal. Maka, nama warungnya
menggunakan nama yang sama dengan warung bakmi asalnya, yakni ,
‘Warung bakmi nyemek Bu Trimo’ dan disertai pula nama daerahnya
Banyumas.
Kuliner Tembi, Jum’at malam
lalu mampir di warung ini.Menu yang disediakan sebenarnya sama
dengan warung
bakmi
lainnya, misalnya bakmi dan bihun goreng serta godog. Ada juga nasi
goreng. Bakmi nyemek masuk dalam kategori bakmi kuah (godog).
Mengapa disebut bakmi
nyemek?
“Karena untuk membedakan
dengan bakmi godog (kuah). Sebab biasanya, bakmi godog kuahnya
banyak. Pada bakmi nyemek kuahnya sedang, dan bakmi kelihatan basah,
sehingga berbeda dengan bakmi goreng” kata salah seorang yang
melayani sambil memasakan pesanan bihun nyemek.
Pada pilihan yang sudah
disediakan, mash ada kategori lagi, yakni special, biasa, atau
bakso. Yang special menggunakan
rempelo
ati dan bakso. Yang bakso menggunakan daging ayam, telor dan bakso.
Sedang yang biasa hanya menggunakan telor dan daging ayam.
Karena telah dibuat kategori
jenis menu, tentu saja berpengaruh pada harganya. Bakmi biasa satu
porsi seharga Rp 13.000,-. Bakmi bakso satu porsi seharga Rp 16.000
dan yang sepesial satu porsi seharga Rp 18.000,- dan ditambah jenis
minuman lain, serta makanan kecil atau kletikan.
Kulliner Tembi memilih bihun
nyemek, karena jenis menu ini yang dipakai sebagai brand image. Pada
papan nama yang tertera dituliskan ‘bakmi nyemek bu Trimo’. Karena
sebagai barand image, rasanya jenis menu nyemek ini yang (paling)
enak diantara menu-menu lainnya. Pilihan nyemek ditemani segelas
kopi hitam dan jeruk panas. Maka, bihun nyemek yang panas berbaur
dua jenis minuman yang panas, jadilah joss rasanya. Dan memang,
bihun nyemeknya rasanya cukup nendang, apalagi porsinya cukup untuk
sekali santap.
Warung ini terletak di jalan
Wates, atau sekitar 200 meter sebelah barat pasar Gamping. Lokasinya
di tepi jalan sehingga mudah sekali dijangkau. Setiap hari dari pkl
09.00 bakmi nyemek bu Trimo sudah buka, dan biasanya pkl 11 malam,
warung ini mulai siap-siap untuk tutup.
Nampaknya, yang khas dari
bakmi nyemek bu Trimo ini, selain ‘nyemeknya’, juga tersedia kopi
hitam. Bagi orang yang terbiasa menikmati kopi hitam, memesan bihun
atau bakmi nyemek dengan kopi hitam seperti menemukan kenikmatan
rasa. Membiarkan lidah menikmati dua rasa yang berbeda. Slamet
Riyadi Sabrawi, wakil direktur LP3Y, yang kebetulan bersama kuliner
Tembi menikmati di warung itu dan penggemar kopi mengatakan:
“Ini kopi loewak
Banyumasan..”
Kalau kebetulan sedang di
Yogya dan ingin menikmati bakmi nyemek Bu Trimo, bisa menuju jalan
Wates, sebelah barat pasar Gamping.
Ons Untoro |