Kuliner
GURAMI BAKAR DAN JUICE SIRSAT
Di
Yogya ada banyak jenis rumah makan yang menyediakan rupa-rupa ikan,
salah satunya ikan gurami. Ada beberapa pilihan cara memasaknya, dan
hampir semua warung menyediakan pilihan yang sama: bakar pedas,
bakar manis, goreng tepung dan sejenisnya. Kalaupun ada yang beda,
barangkali lebih pada tambahan bumbunya, atau kelengkapan sambal dan
sayuran.
Salah satu rumah makan yang
menyediakan rupa-rupa ikan, diantaranya ikan gurami adalah rumah
makan ‘Muara Kapuas’ yang terletak di jalan Kapten Haryadi, Ngentak,
Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Kalau dari arah tugu
Yogyakarta lurus ke utara sampai perempatan
Monumen Yogya Kembali, masih terus ke utara sampai lampu merah
Ngaglik belok ke kanan kearah perumahan Merapi Wiew, nanti akan
terlihat papan nama ‘RM Muara Kapuas’ berada di tepi jalan.
Beberapa kali ‘kuliner Tembi’
mengunjungi rumah makan ini dengan memesan jenis menu yang berbeda.
Untuk kali ini, mencoba memesan gurami bakar manis, dan hanya satu
ekor seberat 0,5 kg. Karena untuk 1 kg terdiri dari dua ekor gurami.
Kelengkapan dari gurami bakar ada sayuran hijau berupa sawi, kobis,
mentimun dan tomat, dan tentu saja sambal. Minumannya tinggal
memilih,
aneka
juice dan jenis minuman standar teh dan jeruk.
Karena pilihan menunya
gurami bakar manis, rasa manis dominan pada daging gurami. Untuk
memberi imbangan rasa manis ada sambal, dan bila terasa pedas
tinggal ambil sayuran segar. Jadi, rasa manis berpadu dengan sambal
pedas dan segarnya lalapan. Maka, rasa gurami bakar tambah terasa,
dalam istilah Jawa ‘nyamleng’.
Agaknya sudah mulai menjadi
trend dibanyak rumah makan, bahwa piring yang dipakai untuk mekan
bukan jenis piring terbuat dari kaca/beling atau yang dikenal dengan
nama ‘piring beling’. Tetapi menggunakan piring yang terbuat dari
rotan dan kemudian di atas rotan diberi daun pisang. Jadi,
sesungguhnya makan diatas daun pisang yang disangga piring dari
rotan. Jenis piring seperti itu, mudah ditemukan pada rumah makan,
yang ‘mengandalkan’ imajinasi lokalitas.
Hal yang mungkin juga
‘dijual’ oleh rumah makan, selain jenis menu, adalah suasana, yang
seolah ‘tidak jauh dari air’ dan sangat dekat dengan
suasana desa. Maka, bangunan rumah terbuat dari bambu. Tersedia
lesehan dan kursi. Di tengahnya ada kolam ikan, sehingga makan
sambil menikmati kolam. Rumah Makan Muara Kapuas mengambil situasi
seperti itu, untuk ‘dihadirkan’ pada pengunjung. Karena keluarga,
agaknya, bagian dari target yang dibidik, dan keluarga muda biasanya
masih memiliki anak-anak kecil, oleh sebab itu, rumah makan Muara
Kapuas menyediakan mainan untuk anak-anak berupa ayunan yang terbuat
dari besi warna-warni.
Kini, pergeseran menikmati
makan bukan sekedar untuk mengenyangkan perut, tetapi sekaligus
melakaukan wisata. Karena itu, tempat-tempat makan berupaya
menyediakan suasana rilek, santai dan menyenangkan bagi
pengunjungnya.
Di rumah makan Muara Kapuas,
selain makan, kita bisa memberi makan ikan di kolam yang ada di
dekat tempat makan, dan bisa melihat ikan lele besar-besar pada
berebut makanan. Jadi, makan sambil rekreasi.
Ons Untoro |