Kuliner

TOMBRO BACEM PANDAN DI Tembi

TOMBRO BACEM PANDAN DI TembiIkan nila di Warung Dhahar Pulo Segaran kini dapat teman baru, yakni ikan tombro. Ikan ini hadir sebagai menu baru bulan April. Seperti biasa, setiap bulannya rumah makan yang terletak di komplek Tembi Rumah Budaya ini selalu menyajikan menu baru.

Nama ikan ini mungkin tidak begitu populer, atau setidaknya kalah populer dengan ikan mas, gurameh dan bandeng. Namun ikan tombro merupakan ikan air tawar yang memiliki daging yang lezat. Tak heran jika ikan ini dijadikan menu baru di Warung Dhahar Pulo Segaran, dengan nama Tombro Bacem Goreng Pandan.

Dari namanya bisa ditebak bahwa ikan ini dimasak dengan cara dibacem dan digoreng. Menurut juru masaknya, mbak Jati, ikan ini dibacem terlebih dahulu. Selain diberi gula jawa, juga diborehi TOMBRO BACEM PANDAN DI Tembibumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, laos, dan salam. Yang unik adalah ikan ini dibungkus dengan daun pandan agar aroma wanginya meresap ke dalam tubuh ikan. Setelah bermandikan bumbu sekitar 10-15 menit, dalam lilitan daun pandan, ikan tombro pun diterjunkan ke wajan penggorengan.

Ikan tombro ala Pulo Segaran ini lantas disajikan bersama sambal kecap dan lalap. Dagingnya pun dicuil dan dicocol ke sambal kecap...hmm. Rasa alami daging tombro yang gurih berpadu dengan manisnya baceman dan wangi pandan cocok berbaur dengan manis dan TOMBRO BACEM PANDAN DI Tembipedasnya sambal kecap. Daging tombro yang putih dan tebal, bertekstur agak kasar, mudah dicuil tanpa terganggu oleh duri-durinya yang sedikit dan gampang disingkirkan. Dagingnya pun lembut sehingga tak lama mampir di mulut.

Usai bersantap, saya meneguk minuman segar yang juga merupakan menu baru bulan April. Minuman bernama Es Canthang ini agak mirip es dawet dengan pengurangan dan penambahan kandungannya. Modifikasi yang dilakukan ternyata memperkaya rasanya.

TOMBRO BACEM PANDAN DI TembiBerwarna-warni menarik, minuman ini merupakan campuran air gula jawa dan santan kelapa yang diberi ketan hitam, tape ketan hijau, dan monte. Rasanya nikmat dan segar. Rasa manis dan gurihnya diramaikan oleh sedikit “sengatan” kecut tape ketan. Perpaduan rasanya cocoklah.

Karakter makanan dan minuman ini juga cocok dengan suasana warungnya yang bernuansa tradisional. Meja kayu polos dan bangku kayu panjang, gerobak angkringan, partisi berukiran wayang merupakan sebagian elemen-elemen ruang yang mengentalkan suasana tradisional di warung ini.

Lantas posisinya yang tinggi dan berada di sisi sawah memungkinkan mata kita ikut menyantap nuansa hijau yang segar. Pada malam hari, saat kehijauan itu tak lagi nampak, ganti telinga kita yang disuguhi senandung kodok. Dalam atmosfir udara yang lepas, bersantap di warung ini rasanya rilek dan santai. Jadilah wisata kuliner yang tak sekadar berhenti di lidah.

barata