Djogdja Tempo
Doeloe
SRI PAKU ALAM VIII DALAM PAKAIAN MILITER BELANDA, 1941
Berikut
ini adalah foto almarhum Sri Paku Alam VIII ketika masih berusia
muda. Sri Paku Alam VIII tampak mengambil bagian dalam sebuah parade
militer Belanda. Sri Paku Alam VIII menjadi bagian dari sebuah
kesatuan pasukan tambahan lokal dan pasukan reguler KNIL (het
Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger) yang secara harafiah
diterjemahkan sebagai Tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Foto tersebut
dibuat pada tanggal 1 Desember 1941. Foto diri Sri Paku Alam VIII
tampak di tengah-tengah (menghadap kamera).
Rekrutmen pasukan tambahan
atau pasukan cadangan hampir selalu dilakukan oleh bangsa-bangsa
kolonial. Entah itu Belanda, Inggris, Perancis, Jepang, dan
sebagainya. Pasukan cadangan selalu menjadi penting manakala pasukan
reguler atau pasukan inti dari negara yang bersangkutan (kolonial)
kekurangan tenaga militer. Pasukan cadangan atau pasukan tambahan
dari bangsa lokal selalu menguntungkan pihak kolonial karena
dipandang murah dan lebih mengerti medan serta karakter bangsanya
sendiri. Hanya saja pasukan lokal sebagai pasukan cadangan juga
sering memiliki beberapa kelemahan, misalnya kurang militan, kurang
disiplin, dan relatif kurang menguasai teknologi.
Militer Belanda hampir
selalu menggunakan orang-orang lokal untuk memerangi bangsa yang
dijajahnya (Indonesia). KNIL Ambon merupakan salah satu pasukan
cadanagn atau tambahan militer Belanda yang cukup diandalkan pada
masanya. Belanda juga sangat lihai mengadu dombakan dua kekuatan
lokal untuk saling menghancurkan dan kemudian dikuasainya.
Foto di atas menunjukkan
bahwa betapa Belanda memang cukup lihai mencengkeramkan pengaruhnya
kepada bangsa inlander baik melalui cara-cara budaya maupun
militeristik.
a.sartono
Sumber: van Bruggen, M.P.
dkk., 1998, Djokja en Solo: Beeld van de Vorstensteden, Nederland:
Asia Maior. |