Djogdja Tempo
Doeloe
Peresmian RS Yap 1923
Foto
berikut memuat peristiwa tentang diresmikannya Rumah Sakit Mata Dr.
Yap pada tahun 1923. Tampak di dalam foto tersebut sosok Sri Sultan
Hamengku Buwana VIII dan residen Yogyakarta waktu yang bernama L.F.
Dingemans. Rumah sakit itu diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwana
VIII bersama Dingemans.
Rumah Sakit Mata Dr. Yap itu
sendiri diprakarsai pendiriannya oleh seorang dokter mata yang
bernama dr. Yap Hoeng Tjoen (1885-1952). Dr. Yap menempuh
pendidikannya di Negeri Belanda pada kisaran tahun-tahun 1909-1919.
Di Negeri Belanda ia juga mendirikan organisasi masyarakat Cina di
Belanda yang dinamakan Chung Hwa Hui (1911).
Saat diresmikan Rumah Sakit
Mata Dr. Yap telah memiliki ruang yang mampu menampung 120 pasien.
Saat itu warga miskin bisa dirawat dengan bebas (cuma-cuma)
(bandingkan dengan sistem pelayanan kesehatan zaman sekarang). Di
samping memiliki ruangan untuk menampung/melayani warga miskin,
rumah sakit ini juga dilengkapi dengan ruang-ruang paviliun yang
diperuntukkan bagi pasien secara lebih khusus.
Rumah sakit ini ketika
didirikan mendapatkan dukungan keuangan baik dari individu-individu,
lembaga dan perusahaan, termasuk asosiasi Ophthalmology di Hindia
Belanda, masyarakat hutan dan lahan pertanian (Landbouw
vereeniging), dan Oei Tong Ham Concern. Sultan Hamengku Buwana VIII
sendiri aktif mengupayakan dana sosial bagi pendirian dan
penyelenggaraan rumah sakit ini.
Dr. Yap yang sangat berjasa
pada pendirian rumah sakit ini meninggal di Den Haag tahun 1952.
Pengelolaan rumah sakit ini akhirnya diteruskan oleh putranya yang
bernama dr. Ki Yap Tiong. Hingga kini rumah sakit ini masih terus
berdiri bahkan terus berkembang dengan segala kemajuannya.
Tampak dalam foto tersebut
Sultan Hamengku Buwana VIII dipayungi oleh abdi dalem dengan payung
(songsong) khusus. Kecuali untuk memberikan efek keteduhan secara
fisik, payung tersebut juga menunjukkan statusnya yang tinggi
sebagai raja. |