DOLANAN DHUKTHER-2
(PERMAINAN ANAK TRADISIONAL-62)

DOLANAN DHUKTHER-2Apabila anak-anak sudah sepakat hendak bermain dhukther, maka mereka segera menuju tempat bermain. Misalkan ada 5 pemain, yaitu pemain A,B,C,D, dan E. Salah satu anak segera dapat membuat lubang tanah dengan menggunakan batu yang dipukul-pukulkan ke tanah. Setelah berkedalaman sekitar 3 cm dengan lebar 5 cm, maka berhentilah ia menggali tanah. Masing-masing anak juga harus sudah membawa biji kara benguk (bisa juga dengan biji lainnya, tanjung atau lainnya) sebanyak 10 biji atau lebih. Setelah itu anak-anak melakukan hompimpah dan sut. Hasil hompimpah dan sut, diperoleh pemenang berturut-turut pemain E, D, C, B dan A.

Kelima anak segera mengelilingi uwokan atau tanah yang telah dilubangi. Kemudian pemain A, B, C, D masing-masing menyerahkan 10 biji kara kepada pemain E yang main duluan. Begitu pula pemain E juga mengambil 10 biji miliknya untuk digabung bersama biji-biji kara pemain lainnya. Sehingga dari kelima pemain terkumpul 50 biji. Kemudian pemain E menggenggam 50 biji kara tadi di tangan kanan. Dalam posisi timpuh, pemain E berusaha melempar biji-biji yang ada di tangan kanan itu ke lubang uwokan. Posisi tangan kanan harus sedikit di atas tanah dan tidak boleh lebih tinggi dari lutut kaki yang bertimpuh dengan jarak sekitar 30—40 cm dari jarak lubang ke samping kanan. Sementara tangan kiri pemain E berjaga di pinggir sebelah kiri lubang, bertujuan agar biji-biji kara yang dilempar yang terlampau jauh bisa tertahan sehingga masuk lubang.

Ketika pemain E sudah melempar biji-biji kara itu, ternyata ada 5 biji yang langsung bisa masuk uwokan. Untuk sementara pemain E telah memperoleh nilai 5. Ia masih bisa melanjutkan memasukkan biji-biji kara yang berserakan berada di sekitar uwokan. Satu demi satu biji kara dicoba dimasukkan ke uwokan dengan menyentilkan ibu jari atau jempol (dengan cara diungkit). Biji-biji kara yang disentilkan tidak boleh menyenggol biji kara yang lain. Demikian pula saat menyentil biji kara, ibu jari (jempol) juga tidak boleh menyenggol biji-biji kara yang lain, kecuali biji kara yang akan dimasukkan ke uwokan.DOLANAN DHUKTHER-2Pada tahap menyentil biji-biji kara ini ternyata pemain E bisa memasukkan 7 biji kara ke lubang. Namun pada saat menyentil biji kara ke delapan, ternyata biji kara tidak masuk, berarti matilah pemain E. Sementara ia sudah mendapatkan 5 tambah 7 biji = 12 biji.

Permainan dilanjutkan oleh pemain D. Ia mengulangi cara yang sama seperti yang dilakukan oleh pemain E. Sementara pemain lain yang menunggu giliran, bisa duduk santai (boleh juga jongkok) di sebelah pemain D yang sedang main, sekaligus mengamat-amati gerak permainan pemain D. Siapa tahu pemain D melakukan kecurangan atau mati, sehingga mereka segera bisa menggantikannya. Saat pemain D melempar biji-biji kara, ternyata ada 4 biji yang masuk uwokan. Berarti untuk sementara pemain D mendapat 4 biji. Ia kemudian berusaha memasukkan biji-biji yang berserakan di sekitar uwokan dengan ibu jari. Biji pertama dan kedua bisa masuk uwokan. Tetapi saat akan memasukkan biji ketiga, jempolnya menyentuh biji kara yang lain. Dengan demikian matilah pemain D. Untuk sementara pemain D mendapatkan 4 biji ditambah 2 biji = 6 biji.

Biji kara sekarang tinggal berjumlah 32 buah, setelah dikurangi menjadi milik pemain E (12 biji) dan pemain D (6 biji). Kini giliran pemain C bermain. Ia juga melakukan langkah yang sama seperti yang dilakukan pemain E dan D dengan duduk bertimpuh. Saat melakukan lemparan, ternyata ia tidak bisa memasukkan sebuah biji pun. Tetapi ia masih punya kesempatan memasukkan biji-biji dengan cara menyentil memakai jempol. Ternyata ia bisa memasukkan 10 biji. Tetapi saat akan memasukkan biji ke-11, ternyata biji kara yang akan dimasukkan ke uwokan menyentuh biji kara lainnya. Maka matilah ia. Untuk sementara pemain C mendapatkan 10 biji.

Permainan dilanjutkan ke pemain B. Ia tinggal menggenggam 22 biji kara. Ia melakukan langkah yang sama seperti pemain lain yang sudah main. Ternyata lemparannya berhasil memasukkan 5 biji kara. Untuk sementara ia mendapat 5 biji kara. Sesudah itu, ia mulai memasukkan biji kara ke lubang dengan cara menyentil. Satu-persatu biji kara bisa dimasukkan hingga 7 biji. Pada saat akan memasukkan biji ke-8 ternyata bijinya tidak masuk, makaDOLANAN DHUKTHER-2 pemain B dianggap mati. Sementara ia mendapatkan 12 biji (5 + 7 biji).

Pemain A sebagai pemain terakhir yang bermain dalam putaran pertama masih kebagian 10 biji. Ia mulai bermain dengan cara melempar biji ke lubang dengan tangan kanan. Pada lemparan ini, ia bisa memasukkan 3 biji. Lalu pada tahap selanjutnya ia juga bisa memasukkan 6 biji. Pada biji terakhir, ternyata ia gagal memasukkan ke lubang. Dengan demikian berarti ia berhenti bermain dan digantikan pemain E lagi. Untuk sementara pemain A hanya mendapatkan 9 biji. Pemain E akhirnya bisa menyelesaikan permainan. Dengan demikian pada permainan pertama ini, pemain E mendapatkan 13 biji (12 + 1), pemain D memperoleh 6 biji, pemain C mendapatkan 10 biji, pemain B memperoleh 12 biji, dan pemain A mendapat 9 biji.

Pada permainan pertama, ternyata pemain E menang 3 biji (13-10 biji), pemain D kalah 4 biji (10-6), pemain C impas (10-10), pemain B menang 2 biji (12-10), dan pemain A kalah 1 biji (10-9). Permainan bisa dilanjutkan seperti awal. Untuk menentukan pemain yang mendapat giliran main, bisa sesuai kesepakatan. Artinya bisa meneruskan giliran terakhir atau dimulai lagi dari awal, yaitu dengan cara hompimpah dan sut kembali. Itu semua sesuai dengan kesepakatan para pemain.

Demikian jalannya permainan dolanan dhukther, yang mungkin sekali sudah sangat asing bagi anak-anak sekarang.

Suwandi

Sumber: Permainan Tradisional Jawa, Sukirman Dharmamulya, dkk., 2004, Yogyakarta, Kepel Press



Artikel ini merupakan Hak Cipta yang dilindungi Undang Undang - Silahkan Mencopy Content dengan menyertakan Credit atau link website https://tembi.net - Rumah Sejarah dan Budaya


Baca Juga Artikel Lainnya :




Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta