Pengunjung "Kecelik" Saat Museum Sasmitaloka Pangsar
Jenderal Sudirman Yogyakarta Direnovasi

Pengunjung "Kecelik" Saat Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman Yogyakarta Direnovasi

Walaupun belum banyak dikunjungi oleh para pengunjung, setidaknya ada saja yang setiap hari harus mengurungkan niatnya untuk melihat-lihat koleksi memorial Panglima Besar Jenderal Sudirman di Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman yang berada di kawasan Bintaran Yogyakarta ini. Setidaknya hal itu telah terjadi sejak awal Juni 2012 lalu. Hal ini dikarenakan selama kurang lebih 5 bulan hingga pertengahan Oktober 2012 mendatang, museum yang banyak menyimpan koleksi tokoh pahlawan nasional ini sedang mengalami renovasi.

Gedung yang dibangun pada zaman Belanda ini setidaknya telah berumur 100 tahun lebih. Tepatnya dibangun pada tahun 1890 Masehi lalu. Tentu dengan lamanya gedung ini berdiri, telah banyak mengalami kerusakan. Hal itu perlu direnovasi. Renovasi sudah dilakukan beberapa kali, tentunya sejak dibangun dan ditempati dari tangan satu ke tangan lain. Awal mulanya, gedung ini ditempati oleh Mr. Wijnchenk, seorang pejabat keuangan Puro Pakualaman di zaman kolonial Belanda. Lalu sesudah proklamasi beberapa kali ditempati oleh penghuni yang berbeda, salah satunya dihuni oleh Jenderal Sudirman setelah dilantik menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia, periode 18 Desember 1945 hingga 19 Desember 1948. Hingga akhirnya pada 30 Agustus 1982, gedung ini dipergunakan untuk Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman.

Pengunjung "Kecelik" Saat Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman Yogyakarta Direnovasi

Bangunan museum ini tampak sekali bercorak Belanda, dengan ciri-ciri antara lain mempunyai jendela dan pintu yang besar-besar serta tembok dinding yang tebal dan sangat kokoh. Selain itu ruangan-ruangannya sangat luas. Apalagi daerah Bintaran di masa kolonial termasuk salah satu kawasan hunian warga Belanda yang tinggal di Yogyakarta. Maka tidak asing jika di beberapa lokasi di Bintaran ini masih banyak ditemukan bangunan-bangunan peninggalan Belanda, yang sekarang tetap dilestarikan dan telah menjadi bangunan Benda Cagar Budaya (BCB).

Ada banyak koleksi yang tersimpan dan dipamerkan di Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman ini, seperti 1) tandu yang pernah dipakai Jendral Sudirman ketika memimpin Perang Gerilya, 2) patung perunggu, 3) senjata-senjata, 4) kendaraan, 5) peralatan militer, 6) beberapa pakaian seragam yang pernah dipakai Jendral Sudirman, 7) tanda pangkat, 8) tanda jasa, 9) medali kehormatan, 10) meubel dan barang-barang lain milik Jendral Sudirman dan para pahlawan lainnya, 11) diorama tiga dimensi, dan lain sebagainya.

Pengunjung "Kecelik" Saat Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman Yogyakarta Direnovasi

Sayang memang jika ketika berkunjung ke museum ini, museum dalam keadaan tutup karena baru direnovasi. Tetapi apa boleh buat, daripada koleksi dan bangunan rusak, langkah terbaik adalah dengan tetap melakukan renovasi gedung, agar tetap terpelihara, sehingga selain dapat menyelamatkan koleksi, sekaligus dapat menyelamatkan bangunan dari kerusakan dan tetap menjaga kelestarian bangunan.

Pengunjung yang ingin mengetahui isi koleksi museum ini terpaksa harus menunda keingintahuan tentang apa saja koleksi Jenderal Sudirman yang tersimpan di museum ini hingga akhir Oktober 2012 mendatang, seperti papan pengumuman yang telah tercantum di pintu pagar masuk museum. Setidaknya ada beberapa renovasi yang harus diselesaikan hingga akhir Oktober mendatang, seperti penggantian atap sirap, pengecatan tembok, pintu, dan jendela, pembersihan lantai serta penggantian genting di bangunan gandok sisi kanan dan kiri bangunan induk.

Kiranya pengunjung akan lebih nyaman lagi untuk melihat koleksi-koleksi memorial Jenderal Sudirman usai renovasi selesai dan tentu tidak akan ”kecelik” lagi. Demikian harapan pemandu museum setempat kepada Tembi ketika berkunjung ke museum ini.

Pengunjung "Kecelik" Saat Museum Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman Yogyakarta Direnovasi

Ke museum yuk ..!

Suwandi


Artikel Lainnya :


Bale Inap Bale Dokumentasi Bale Karya Bale Rupa Yogyakarta