Puisi Yuditeha

Oleh: Redaksi Tembi - 0105 Facebook Twitter Pinterest WhatsApp

Nekeran

Kamu laki-laki, janganlah gampang bermuram durja
sambutlah sahabatmu di perempatan desa
bergumul dalam lingkaran semesta
memaknai perangai bola-bola kaca berwarna-warni
saling menyentuh tanda silaturahmi
memenangi setiap tahapan misteri
bukan hanya untuk sebuah panen raya
tetapi juga derita yang kapan saja bisa ada
mengeluarkan bola-bola dalam penjara
menuntaskan napas kelegaan
atau kau mati di tengahnya
tetapi jangan gundah bila itu terjadi.

Apa pun hasilnya
kau laki-laki memang begitulah caranya
menjadi pribadi jujur dan tidak manja
termasuk cara menahan agar air mata tak mudah tumpah
di kala kesedihan melanda
tapi jika mata kamu memang lemah
tumpahkanlah airnya dalam ember di rumah,
tempat di mana kamu bisa memulihkan perasaan.

Karanganyar, 2018

Balap Karung

Kita butuh sedikit pengendali
dengan lebar setengah kaki,
agar kita tak tinggi hati.
Kita butuh sedikit pemberat
dengan beban separo tubuh,
agar kita tak biadab.
Kita butuh sedikit belenggu
agar kita tak belagu.
Kita butuh sedikit rintangan
agar kita tak mentang-mentang.
Larilah wahai kawan,
bolak-balik sejarak 15 kali tinggimu
meski cobaan menghadang
tujuan ada di depan
jangan lemah dan curang.

Atur keseimbangan,
atur jarak langkah
jika kau lancar
semua orang bertepuk tangan.

Karanganyar, 2018

Layang-Layang

Berdebarlah hatimu
saat dia menukik, menghujam ke bumi.

Adulah, geseklah, senggollah.
Jantungmu berlari,
sorak sorai senja yang jingga
sampai menemui sebuah kenyataan
hubunganmu putus di tengan jalan
kau berlari dalam cemas-cemas harap.

Jangan hanya berangan,
wujudkan imajinasi
dengan benang sayang sebagai pengait
dan sayatan tipis bambu cinta sebagai tubuhnya
agar tak risau.

Lepaskanlah semuanya
di pinggir pantai,
agar segala beban beratmu
akan lebur oleh udara dan suasana.

Karanganyar, 2018

Janur

Kita akan memakai gelang ini sebagai janji
untuk berteman selamanya,
bukti keteguhan
dan kelak kita akan kembali di tempat ini
memakai gelang janur
tepat di waktu senja
di bawah pohon kelapa cebol
yang berwarna kuning.

Kita akan mencipta senjata,
berpura-pura menjadi satria
untuk memerangi kecerobohan diri.

Kita akan tepati waktu
yang melingkar di pergelangan
dan jika sudah bertemu kita bisa mengenang masa lalu
bermain bola
pulangnya mampir di warung tahu kupat.

Karanganyar, 2018

Gatheng

Dua anak duduk di tanah,
menyatu jiwa dengan semesta
saling berhadapan, sejarak kekasih berkencan,
terpaut dan saling percaya
Siapkan lima batu kerikil,
dan bumi bersahabat tanpa curiga.
Sut sut sut, sut sut sut.
Bergiliran seirama napas
lalu menyebarkan lima kerikil
sebagai sarana persemaian.
Ambil batu, letakkan batu, tangkap batu
tapi hati jangan membatu.
Ambil satu kerikil lalu lempar ke atas,
bukti kita berpasrah kepada Allah
bersamaan ambil satu kerikil.
Awas jangan usil, bukti kita pembelajar,
sambil menangkap kerikil yang dilempar
tanda kita berkarya sebagai aturan alam
sampai semua di tangan tanpa rekayasa.
Jika tidak terambil dan kerikil yang dilempar jatuh,
berarti kalian mati lalu menguji kesabaran,
berganti pemain lalu menjadi penonton yang tulus.

Konten Terkait: Puisi Bambang Nugroho

Karanganyar, 2018

Yuditeha, penulis puisi, cerpen dan novel. Tinggal di Jaten RT.01 RW 14 Jaten Karanganyar Jawa Tengah. Aktif di Komunitas Sastra Alit Surakarta, dan Pendiri Komunitas Sastra Kamar Kata Karanganyar. email: [email protected] FB: Yuditeha WA: 085647226136

Karyanya:
⦁ NovelKomodo Inside (Grasindo, 2014).
⦁ KumcerBalada Bidadari (Penerbit Buku Kompas, 2016).
⦁ Buku PuisiHujan Menembus Kaca (Kekata, 2017).
⦁ Buku PuisiAir Mata Mata Hati (Kekata, 2017).
⦁ KumcerKematian Seekor Anjing pun Tak Ada yang Sebiadab Kematiannya (Basabasi, 2017).
⦁ KumcerKotak Kecil untuk Shi (Stiletto, 2017).
⦁ KumcerCara Jitu Menjadi Munafik (Stiletto, 2018).
⦁ Novelnya berjudulTjap (Diterbitkan Basabasi, 2018),
⦁ Novelnya berjudulTiga Langkah Mati (Penerbit Buku Kompas).
⦁ Novelnya berjudulImaji Biru (Segera terbit di Jejak Publishers)

Prestasi:
Juara Ketiga lomba cerpen eksperimental Basabasi, Yogyakarta. 2017.
Pemenang Pilihan lomba cerpen Yayasan Bhinneka Nusantara, 2018.
Juara Kedua lomba cerpen Komsos KAS – Semarang, 2018.
Juara Kedua lomba cerpen Sejarah Yogya, Dinas Kebudayaan Yogyakarta, 2018.
Juara Ketiga lomba cerpen Lingkar Pena ITB, Bandung, 2018.
Juara Pertama lomba Novel Nasional di Penerbit Jejak Publisher, 2018.
Satu-satunya Naskah Terpilih dalam Sayembara Cipta Cerpen Litera.id, 2018.
Nomine Lomba Cerpen NU Lampung, 2018.
Juara Kedua Lomba Cerpen Tulisme, 2018
Nomine Lomba Cerpen Tani, 2018.
Naskah Terbaik II Lomba Cipta Cerpen Bulan Bahasa UGM, 2018.
Juara Pertama Lomba Cipta Puisi Tulisme dan Bantu Ternak, 2018.